Ada begitu banyak cara yang dapat Ibu lakukan sehari-hari untuk mendukung perkembangan si kecil. Faktanya, tidak ada yang lebih berpengaruh terhadap perkembangan si kecil selain Ibu. Seiring dengan menyediakan nutrisi yang tepat baginya, berikut ini adalah beberapa aktivitas sederhana yang dapat Ibu lakukan untuk mendorong proses tumbuh kembang dan pembelajaran si kecil.
Perkembangan kognitif
Memperkenalkan wadah mainan. Perlihatkan pada si kecil bagaimana cara menempatkan mainan kecil ke dalam wadah yang lebih besar, kemudian mengeluarkan mainan tersebut dan mengulang kembali. Balok di dalam kotak atau ember kecil sangatlah cocok untuk digunakan. Begitu juga dengan barang-barang rumah tangga sederhana seperti sendok, tutup plastik, gelas plastik, dan pot.
Belajar memberi dan menerima. Sambil bercanda, mintalah si kecil untuk memberikan mainan yang sedang ia pegang ke tangan Ibu. Ulurkan tangan Ibu untuk menegaskan pesan Ibu ("Apa kamu bisa berikan mainan itu pada Ibu?"). Pada tahap ini, si kecil mulai memahami bahwa ketika Ibu meminta sesuatu, ia bisa meresponnya. Coba yuk!
Bermain "Ada dimana ya?" Tutup mainan dengan selimut dan tanyakan pada si kecil ada dimana mainan itu. Si kecil akan mulai mencari mainan yang hilang dan saat si kecil menemukan mainan itu, ia akan sangat senang dan bersorak "Ya, ini dia!".
Rencanakan waktu bermain yang lebih lama. Jangan heran jika si kecil ingin berlama-lama bermain di ruangan yang ia merasa aman untuknya. Untuk melatih konsentrasinya, putarlah mainan si kecil lalu atur sebagai rintangan yang aman untuk dipanjati. Ibu juga bisa menyediakan tenda yang aman bagi si kecil atau kotak kardus agar ia bisa merangkak ke dalamnya.
Perkembangan Motorik
Menyusun benda. Berikan si kecil permainan menyusun (seperti balok atau cincin lingkaran) untuk dimainkan saat si kecil sedang duduk sendiri. Si kecil akan termotivasi untuk bisa menggunakan tangannya sambil menjaga keseimbangan saat duduk pada waktu yang sama.
Bermain di waktu mandi. Dudukkan si kecil di dalam bak mandi yang sudah terisi dengan air dan berbagai macam mainan agar si kecil bisa berlatih duduk dan memegang benda pada saat yang bersamaan. Tetap awasi si kecil saat ia berada di dalam air.
Berikan ruang untuk merangkak. Ketika si kecil mulai merangkak, pastikan ada ruang bermain yang aman baginya untuk bereksplorasi. Tutup steker listrik, amankan atau singkirkan kabel yang menggantung juga taplak meja yang mudah ditarik si kecil. Ibu juga bisa menutup tangga dengan pagar agar si kecil aman.
Buatlah tempat bermain baru. Dudukkan si kecil di kursi yang tinggi walau bukan pada saat waktu makan agar ia bisa bermain dengan mainan-mainan kecil dan belajar memindahkan mainan itu dari satu tangan ke tangan lain.
Perkembangan Komunikasi
Sering berbicara dengan si kecil. Ia akan lebih responsif jika Ibu menggunakan cara berbicara dan ekspresi wajah yang dilebih-lebihkan. Kenalkan juga ia dengan orang baru, tempat baru, dan hal-hal yang ada di sekeliling. Si kecil mulai mengerti apa yang Ibu katakan melalui bahasa tubuh, nada suara, dan konteks.
Membawa buku kemanapun Ibu pergi. Saat berbelanja, bawalah buku agar si kecil bisa membacanya dalam mobil atau saat duduk di kereta belanja. Sediakan pula buku yang tahan air agar ia tetap bisa membacanya saat mandi.
Memperkenalkan hewan. Bacalah buku-buku yang menampilkan gambar hewan. Tunjuk gambar hewan tersebut, sebutkan namanya, dan tirukan suara hewan yang sesuai.
Teruslah merespon ocehan si kecil. Koreksi kata-kata yang ia coba katakan daripada mengoreksi nada pengucapannya. Misalnya, jika si kecil mengatakan, "ba ba" Ibu dapat menunjukkan padanya gambar bayi dan berkata, "Bayi."
Nyanyikan lagu anak. Si kecil akan menikmati dan belajar dari pola yang berirama.
Ajarkan si kecil bahasa isyarat sederhana. Di usia 8-9 bulan, si kecil mulai dapat memahami dan menggunakan bahasa isyarat. Bahasa isyarat akan membantu si kecil untuk mengekspresikan keinginannya dan dapat membantu mengurangi tangisan juga perasaan tertekan. Namun, jika memaksa si kecil menggunakan isyarat, hal ini dapat membuatnya cemas.
Perkembangan Sosial
Biasakan mengikuti rutinitas. Susun jadwal aktivitas si kecil setiap harinya. Jadwal ini akan memudahkan dan membantunya merasa aman. Ikuti jadwal ini di hari biasa juga di akhir pekan.
Melambaikan tangan ketika Ibu akan pergi. Hal ini mengajarkan dan memperkuat pesan penting: Ketika Ibu pergi, Ibu selalu akan datang kembali.
Membawa ’benda kesayangan’ Jika si kecil mengalami kesulitan untuk berpisah dari Ibu, ajak ia untuk membawa selimut atau mainan favoritnya di mana pun ia berada. Benda ini juga disebut sebagai benda transisi yang akan membantu si kecil untuk tetap merasa aman saat Ibu tidak ada.
Bergiliran. Gelindingkan bola ke arah si kecil atau susunlah balok dan jatuhkan. Lalu biarkan si kecil melakukan hal yang sama. Permainan mengambil giliran‘ dapat mengajarkan tentang interaksi sosial pada si kecil.