Ada begitu banyak cara yang dapat Ibu lakukan sehari-hari untuk membantu tumbuh kembang si kecil. Namun, tidak ada yang lebih berpengaruh terhadap perkembangan si kecil selain Ibu. Sejalan dengan penyediaan nutrisi yang sesuai, berikut adalah beberapa hal sederhana yang dapat Ibu lakukan untuk mendukung si kecil tumbuh dan belajar.
Perkembangan Kognitif
Memasang mainan gantung, jika Ibu belum melakukannya. Pilih satu mainan gantung untuk dipasang di boks si kecil dengan bentuk yang menarik dan warna kontras yang kuat (misalnya, hitam, putih, dan merah) agar bisa diamati si kecil.
Tambahkan cermin. Pasang cermin yang tidak bisa pecah dan aman bagi si kecil, letakkan di garis pandang si kecil, di dekat boks atau meja gantinya, sehingga si kecil dapat melihat ke cermin tadi sambil berbaring telentang.
Jadwal bermain. Catat dan ingat kapan saja si kecil terbangun dan terjaga. Perhatian si kecil akan lebih baik pada saat ia tidak sedang lelah atau lapar.
Lanjutkan kontak mata dengan rutin. Pada saat ini si kecil masih rabun jauh, ia hanya mampu melihat pada jarak 20 sampai 30 cm,– atau setara jarak antara wajahnya dan Ibu saat ia dalam dekapan Ibu.
Senam wajah. Coba gunakan ekspresi wajah yang dilebih-lebihkan ketika Ibu berbicara dengan si kecil. Misalnya, membuka mulut lebar, tersenyum lebar, atau menaikkan alis Ibu. Gerakan-gerakan ini akan menarik perhatiannya.
Perkembangan Motorik
Cobalah telungkup. Ketika si kecil terbangun dan terjaga, posisikan ia menelungkup selama beberapa menit. Lalu berbaringlah di sampingnya dan berbicara, sehingga si kecil memutar kepalanya untuk melihat Ibu. Kegiatan ini mendorong perkembangan otot lehernya. Si kecil yang sering dibaringkan dalam posisi telungkup biasanya mendapatkan kontrol kepala lebih cepat dibanding si kecil yang lebih sering telentang.
Gunakan mainan. Pegang mainan di atas kepala si kecil, tetapi masih pada jarak pandangnya saat ia berbaring, dan dorong ia untuk meraih mainan itu.
Perkembangan Komunikasi
Jadilah penggemar terbesar si kecil. Tunjukkan antusiasme dan kegembiraan ketika si kecil menggugam atau mengeluarkan suara lainnya. Beri respon dengan cara meniru suara yang ia keluarkan, atau berbicara dengannya.. Tanggapan Ibu akan mendorongnya untuk berbicara lebih banyak lagi.
Sering berbicara dengan si kecil. Saat yang tepat adalah ketika Ibu menyusuinya. Berceritalah dengannya atau menyanyikan sebuah lagu. Apa yang Ibu ceritakan bukan hal yang penting, selama ibu menggunakan nada yang ceria dan penuh kasih. Gunakanlah "bahasa bayi". Si kecil sangat responsif terhadap pola bicara seperti ini: tekanan pada awal kata dan akhirannya seperti menggunakan kata tanya ("HAL-lo, SAYANG! APA kabarmu PA-gi INI?"). Si kecil mungkin juga akan lebih merespon terhadap suara Ibu karena nadanya yang lebih tinggi.
Baca segalanya. Pada usia ini bacakan buku apapun. Jenis buku tidak menjadi masalah, yang penting adalah mendengar irama bahasa dan suara Ibu.
Pahami tangisannya. Cobalah untuk memahami perbedaan antara tangisan lapar si kecil dan tangisan lainnya yang berbeda, seperti kelelahan atau karena stimulasi yang berlebihan. Menangis adalah cara utama si kecil berbicara dengan Ibu, dan semakin ibu menyimak, semakin tepat respon yang dapat Ibu berikan.
Biarkan si kecil mendengar bahasa lain. Jika Ibu menggunakan bahasa kedua, lakukan dan gunakan di sekitar si kecil. Bayi memiliki kemampuan luar biasa untuk menyerap lebih dari satu bahasa, dan si kecil yang menguasai dua bahasa akan mencapai tahapan tumbuh kembang komunikasi pada saat yang sama seperti si kecil. Jadi tidak perlu khawatir si kecil yang bingung atau menyebabkan keterlambatan bicara.
Baca Juga : Stimulasi untuk Mendukung Perkembangan Si Kecil di Usia 2 Bulan
Perkembangan Sosial
Membalas senyumannya. Hal ini tidak hanya akan mendorong munculnya senyuman berikutnya, tetapi juga mengajarkan tentang hubungan timbal balik dan percakapan dua arah.
Biarkan ia berada dalam nyaman. Tidak perlu mencegah si kecil dari mengisap jari-jarinya atau empeng. Refleks mengisap akan menenangkannya, bahkan si kecil mungkin sudah menghisap jarinya sejak masih di dalam rahim.
Pijat lembut si kecil. Gunakan sedikit baby oil dan pastikan ia tetap hangat. Kegiatan ini mendorong ikatan antara Ibu dan si kecil dan memperkuat rasa amannya.
Carilah cara mudah untuk terus berhubungan. Cium perut si kecil atau cium pipinya pada saat penggantian popok untuk menjalin hubungan dengan si kecil.
Baca Juga : Cara untuk stimulasi si kecil untuk usia 0-3 bulan sehingga ibu dapat mendukung perkembangannya.